Monday, February 20, 2017

Merantaulah

Ini adalah tahun ketigaku sebagai anak rantau.

Hidup di kota orang itu, terbilang lumayan sulit untukku. Mandiri dan mulai terbiasa tanpa adanya orang tua dan keluarga terdekat itu mulai membentukku menjadi orang yang baru.

Dahulu, aku bahkan tak pernah membayangkan akan bisa terlepas dari kedua orang tuaku. Memikirkan bahwa aku akan sendirian di kota yang baru sudah membuatku merasa itu tidak akan terjadi, mengingat aku yang tidak pernah jauh dari papa. Namun siapa yang menyangka, aku yang akhirnya meminta untuk dilepaskan. Aku yang meminta untuk belajar hidup sendiri, tanpa kedua orang tuaku.

Aku bahkan masih mengingat masa awal aku menginjakkan kota ini. Kota dingin dan sepi yang bahkan tak pernah aku dengar sebelumnya, Salatiga, yang mungkin sebagian orang akan bertanya, dimana? Tak pernah dengar. Yakinlah, akupun begitu pada awalnya. Kota yang sangat asing untukku. Suhu dan makanan yang tak sesuai, cuaca dan rasa yang tak sama. Sangat sulit untukku menyesuaikan diri lagi. Membuka diri lagi dengan orang-orang yang kini lebih sering bersama kuhabiskan waktuku.

Namun, bila dapat kukatakan,

Merantaulah,

Dan kau akan mengerti apa yang kini kurasakan. Pelajaran yang tak akan pernah kau dapatkan ketika setiap hari bertemu dengan orang tuamu. Kisah hidup yang tak akan sama bila kau menghabiskan waktu dengan orang yang sama.

Merantaulah,

Dan kau akan bersyukur telah bertemu orang baru, merasakan suasana baru. Meskipun terasa berat pada awalnya, tangisan dan rasa rindu akan terus menghampiri. Namun sesuatu yang tak pernah kau bayangkan, akan mengisi lembar hidupmu yang baru.
Share:

Wednesday, February 8, 2017

Kami sudah bersama sejak berumur 13 tahun, yang mungkin sebagian orang bilang itu masih sangat terlalu kecil untuk menjalin sebuah hubungan, yang mungkin sebagian orang berpikir itu hanyalah sebuah cinta monyet. Namun siapa yang menyangka, hubungan yang pada awalnya hanyalah sebuah permainan menjadi hubungan yang terus berlanjut hingga saat ini. Kami pun tidak pernah berpikir akan menjalin hubungan yang sudah menginjak 7 tahun ini, yang kami lakukan hanyalah let the relationship goes wherever it wants. Kami putus, kami kembali lagi, mengikuti apa yang terjadi tanpa pernah menuntut harus begini harus begitu.

Ketika aku harus terbang kembali ke masa lalu, mengingat pertemuan pertama kami yang sebenarnya tidak begitu romantis. aku anak baru, masuk di kelasnya, tidak mengenalnya, mataku tertuju pada seorang pria ganteng duduk di bangku depan, yang sebenarnya adalah teman bermainnya. Dia menghubungiku pertama kali, bercerita tentang mantannya dan kisah mereka berdua. Tidak pernah sekalipun aku berpikir untuk menyukainya. Pendekatan yang hanya seminggu. Aku menerimanya hanya karena ingin mencari pelarian untuk berhenti menyukai seseorang di masa lalu. Hubungan sebulan yang aku putuskan sepihak karena akhirnya merasa bosan, karena sejujurnya aku adalah tipe orang cepat bosan dengan sesuatu, dia yang minta melanjutkan kembali, aku yang menyetujui.

Perjalanan dari bulan ke tahun pun tidak pernah mulus. Entah berapa kali aku yang memancingnya bertengkar, aku yang meminta untuk mengakhiri hubungan, dan dia yang kembali berharap untuk bersama. Semua kita lalui bersama. penuh dengan tawa dan tangis.

Sampai tiba dimana, perasaan itu terus bertumbuh dan bertumbuh, meski terkadang padam dan terhalang oleh rasa bosan, namun perasaan itu tidak berhenti hingga saat ini.

Ketika kami berada di titik yang bukan lagi cinta main-main seperti dahulu, kami mencoba untuk serius dan membiarkan hubungan ini terus berlanjut. Tiada lagi pertengkaran seperti dahulu, tiada lagi tangis yang mengerikan, hanya ada tawa dan canda. Karena kami tahu, kini bukan hanya berbicara tentang perasaan, namun juga tentang komitmen dan rencana.

Kalimat-kalimat ini hanyalah sebuah perasaan yang ingin aku bagikan kepada semua orang bahwa membangun sebuah hubungan tidaklah semudah dan sesulit yang orang-orang bayangkan.

Last, Happy Seven Years for both of us, hope it will be last until the day when there's only happily ever after (4 Februari 2017)
Share: